Live Economic Calendar Powered by Investing.com - The Leading Financial Portal

Rabu, 05 September 2012

Kritik: Mengenal Kata Bid’ah

Saya dapatkan sebuah tulisan dari: http://muslimah.or.id/
Saya ingin menanggapi. Agar lebih leluasa maka saya pindah ke sini, dengan tanggapannya sekalian. Tulisan yang tidak ditanggapi dihapus. Jika ingin artikel lengkap lihat link di atas.
Tulisan asal warna hitam. Tanggapan kami biru dan huruf miring.

Mengenal Kata Bid’ah
27Mar2008 Kategori: Manhaj
Penyusun: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ust. Abu Mushlih
Tidak ada hal yg baru dalam pengantar. Ok ok saja.

Tak Semua Perkara Baru Menjadi Bid’ah

Nabi Tidak Melakukan Semua Perkara Mubah
Apabila ada orang yang mengharamkan sesuatu dengan berdalih bahwa hal itu tidak pemah dilakukan Rasulullah SAW, maka sebenamya dia mendakwa sesuatu yang tidak ada dasar hukumnya. Oleh karena itu, dakwaannya tidak dapat diterima.
Demikian Abdullah ibn ash-Shiddiq al-Ghumari dalam “Itqanush Shunnah fi Tahqiqi Ma’nal-Bid’ah”. Lebih lanjut beliau mengatakan: ”Sangat bisa dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW tidak melakukan semua perbuatan mubah, dan bahkan perbuatan sunnah, karena kesibukannya dalam mengurus tugas-tugas besar yang telah memakan sebagian besar waktunya.

Mengeraskan Basmalah Dalam Shalat

Menurut mazhab Syafi’iyah basmalah wajib dibaca, karena basamalah bagian dari surat Fatihah, ayat pertama. Berdasarkan satu riwayat bahwa Rasulullah saw. menghitung ayat-ayat Fatihah sebanyak tujuh, termasuk basmalah. [HR. Bukhari]
Dan dalam kitab Al-Majmu` ada 6 orang shahabat yang meriwayatkan hadits tentang basmalah adalah bagian dari surat Al-Fatihah. (Al-Majmu` jilid 3 halaman 302)

Makna Mendahulukan Makan Sebelum Shalat

قال رسول اللَّهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِذَا وُضِعَ الْعَشَاءُ وَأُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَابْدَءُوا بِالْعَشَاءِ
صحيح البخاري
“Sabda Rasulullah SAW: “Jika sudah dihidangkan makan malam, lalu Iqamat shalat, maka mulailah dengan makan malam dahulu ” (Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبـَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِي الْجَلْسَةِ الْعَظِيْمَةِ نَوَّرَ اللهُ قُلُوْبَنَا وَإِيَّاكُمْ بِنُوْرِ مَحَبَّةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَخِدْمَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاْلعَمَلِ بِشَرِيْعَةِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Hukum Islam Mengenai Bangkai

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ فَأْرَةٍ سَقَعطَتْ فِي سَمْنٍ، فقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :أَلْقُوْهَا
 وَمَا حَوْلَهَا فَاطْرَحُوهُ وَكُلُوا سَمْنَكُمْ
( رواه البخاري)
“Sungguh Rasulullah SAW ditanya mengenai bangkai tikus yang jatuh kedalam minyak goreng (minyak goreng yang beku), maka bersabda Rasulullah SAW: buang bangkai itu dan buang minyak yang disekitarnya, maka minyak itu boleh kalian makan (karena bangkai dan minyak yang disekitarnya sudah dibuang, maka sisa minyak tetap suci berbeda dengan air atau minyak yang cair) ( Shahih Bukhari)
Penjelasan hadits oleh Al Habib Ja’far bin Muhammad Baqir Al Atthas
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Mengusap Muka Setelah Shalat

Dengan tidak mengubah isi utama, ada beberapa bagian yang saya hilangkan.
Saya mulakan kalam daripada Syaikh Syed Abdul Rahman bin Muhammad Husain bin Umar Ba’alawi di dalam himpunan kitab Bughyatul Mustarsyidin muka surah 49,
(Faedah) Ibn Mansur telah meriwayatkan bahawa apabila Baginda s.a.w selesai solat.Baginda s.a.w akan menyapu dahinya (yang mulia) dengan telapak tangan kanannya, kemudian melalukannya ke wajah Baginda s.a.w sehingga sampai ke janggut Baginda s.a.w yang mulia seraya melafazkan :
بسم الله الذي لا إله إلا هو عالم الغيب و الشهادة الرحمن الرحيم اللهم أذهب عني الهم و الحزن و الغم اللهم بحمدك انصرفت و بذنبي اعترفت أعوذ بك من شر ما اقترفت و أعوذ بك من جهد بلاء الدنيا و عذاب الآخرة
Dengan nama Allah yang tiada tuhan (yang layak disembah) selainNya, (Allah) yang Maha Mengetahui perkara ghaib dan perkara yang nyata.(Allah)Maha Pengasih ,Maha Penyayang. Ya Allah, hilangkanlah daripadaku segala kerisauan (kegundahan, keresahan), kesedihan dan kekesalan.Ya Allah, dengan pujianMu aku berpaling daripada dosa yang kulakukan. Aku tahu dosa yang aku lakukan (Aku mengaku). Aku berlindung dengan Mu ( Ya Allah) daripada segala kejahatan yang aku lakukan. Aku juga berlindung denganMu (Ya Allah) daripada kesukaran bala’ dunia dan azab akhirat.

Mengusap Muka Setelah Berdoa


Didalam al-Azkar karangan Imam Nawawi رحمه الله تعالى pada bab adab-adab ketika berdoa, beliau berkata:
“Dan telah berkata Abu Hamid al-Ghazali didalam ihya, ada berdoa itu ada sepuluh. …….. Yang ketiga: menghadap qiblat, dan mengangkat kedua belah tangan dan menyapu keduanya kemuka pada akhir doa (setelah habis berdoa) …”

Selasa, 04 September 2012

Bacaan Sayidina

Penjelasan tentang bacaan Sayyidina ...

Rasulullah S.A.W sangat rendah hati,dia tidak gila hormat dan cenderung malihati kalau mendapat pujian.Padahal segala kesuksessan dan kekuasaan berdatanggan.Pernah para sahabat berdiri menghormati Nabi memasuki majelis,Nabi tidak senang dan bersabda ketika itu,”Jangan kamu memberikan penghormatan kepadaku sebagaimana orang-orang jahiliyah” 

Seorang sahabat pernah berkata, “Yaa Sayyidina” Nabi tidak suka dan bersabda:
“Jangan kamu agungkan aku sebagaimana orang-orang Nasrani mengagungkan ‘Isa bin Maryan.Sesungguhnya saya adalah hamba Allah S.W.T maka panggilah saya ‘Abdullah wa Rasulullah.”. (H.R Ahmad).

Terus bagaimana dengan kata ‘Sayyidina’.Di tahiyat akhir pada sholat pun kita menggunakanya.
Akan kita jelaskan  :

Syarat, Rukun, dan Yang Membatalkan Shala



Terkutib dari kitab Sullamut Taufiq, karya Syaikh Muhammad an Nawawi al Bantani (terjemah KH Moch Anwar, terbitan Algensindo, Bandung, 2008)
Pasal 14: Syarat Syahnya Shalat
syarat_shalat01
Di antara syarat-syarat salat, ialah:
menghadap ke arah kiblat,
masuk waktunya,
beragama Islam,
tamyiz (yaitu anak yang sudah bisa makan, minum, mandi sendiri), mengetahui fardhu (rukun) salat,
tidak boleh mengitikadkan salah satu fardlu dari semua fardhu salat sebagai sunat.

Shalat Jama’ dan Qashar

Apa itu MUSAFIR

Musafir secara umum adalah orang yang sedang dalam perjalanan/bepergian. Namun ada batas waktunya. Tentang batas waktu musafir, sebagian para Ulama menyatakaq tiga hari tiga_malam saja. Setelah itu dianggap sudah menjadi muqim (bukan musafir lagi).
Dari Al-Ula bin Hadrami r.a. ia berkata : Nabi Muhammad s.a.w. bersabda : “Telah tinggal kaum Muhajirin di Mekkah selama tiga hari setelah menunaikan
rukun hajinya”. ( HR Bukhari dan Mustim)
Dari Umar r.a. bahwasanya ia pernah membawa orang-orang Yahudi dari Hijaz, lalu diijinkan orang yang datang di antara meieka, untuk berdiam selama tiga hari (H.R. Malik dalam Kitab Muwatha’).

Shalat Tasbih

 Saya ambil dari kitab Fathul Mu’in karya Syaikh Zaenuddin al Malibary (w. 972 H), terjemah Drs. H Aliy As’ad, terbitan Menara Kudus. Semoga manfaat.

Shalat Tasbih
Shalat empat raka’at dengan satu kali salam atau boleh juga dua kali. (Dalam buku Fiqih Islam Lengkap, karya Drs H Moh Rifa’i, 2 kali salam jika dilakukan malam hari, satu kali salam jika siang hari).  Hadits yang menerangkannya adalah hasan, karena banyak jalur periwayatannya.
Hadits Nabi saw tentang shalat tasbih.  Dari ‘Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas,

Terjemah Safinatunnajah

Terjemah Safinatunnajah
Sebuah terjemah dari sebuah buku kecil berjudul “Safinatun naja’ fima yajibu ‘alal abdi limaulah” Yang disusun oleh Syeikh al ‘Alim al Fadhil Salim bin Sumair al Hadhromi .  Saya temukan dari sumber tertera di bawah. Semoga manfaat.
بسم الله الرحمن الرحيم
(Muqoddimah)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji hanya kepada Allah Tuhan semesta alam, dan kepadaNya jualah kita memohon pertolongan atas segala perkara dunia dan akhirat. Dan shalawat serta salamNya semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW Penutup para nabi, juga terhadap keluarga, sahabat sekalian. Dan tiada daya upaya kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Perkasa.

Syarah Hadits “Kullu bid’atin dlalalah”

Syarah Hadits “Kullu bid’atin dlalalah”
Diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab sahihnya,
Dari Jabir bin Abdullah Ra, dari Nabi Saw.. Beliau berkata dalam khutbahnya: ”Sesungguhnya sebaik-baiknya perkataan adalah kitab Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Saw, dan seburuk-buruk perkara adalah perkara-perkara yang baru, dan setiap bid`ah adalah sesat.
Imam Nawawi menjelaskan/mensyarah bahwa kalimat ”kull”yang ada pada redaksi hadits tidaklah menjadikan seluruh bid`ah sesat, akan tetapi maknanya kebanyakan bid`ah adalah sesat. Imam Nawawi juga memaparkan perkataan ulama yang membagi bid`ah sama dengan hukum taklify yang 5; wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.

Rukun Wajib Sunnah dan Larangan Haji

Saya sarikan dari kitab Fathul Mu’in karya Zainuddin al Malibari, dan beberapa kitab lain. Mohon masukan jika ada kekurangan.
Denah Makkah ada di sini. Dan mohon doa-nya agar bisa secepatnya menyusul naik haji. amien.


Nabi saw pun ziarah ke kubur ibundanya

 “Sayyidina Abu Hurairah RA berkata bahawasanya Junjungan Nabi SAW telah menziarahi kubur ibunda baginda, lalu baginda menangis dan para sahabat yang ada bersama turut menitiskan air mata mereka. Kemudian baginda Nabi saw bersabda: ” Aku telah meminta izin daripada Tuhanku untuk beristighfar baginya, tapi Dia tidak mengizinkannya, lalu aku meminta keizinanNya untuk menziarahi kuburnya, maka aku dizinkan. Oleh itu ziarahilah kamu akan segala kubur kerana sesungguhnya perbuatan tersebut mengingatkan akan kematian.”

Macam-Macam Puasa Sunnah

HARI-HARI SUNNAH BERPUASA

1. Hari Arafah ; yaitu tanggal 9 Dzul Hiiiah,
bagi orang yang tidak mengerjakan Haji.
Dari Abu Qatadah Al-Anshary ra : Bahwasanya Rasulullah  saw  pemah ditanya dari hal puasa Arafah, beliau bersabda ; “Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang”.  Dan beliau ditanya dari hal puasa Asyura, beliau bersabda : “Menghapus dosa tahun yang lalu”. Dan beliau ditanya lagi dari hal puasa Senin, beliau bersabda : “Hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan, dan dimana aku dijadikan Rasul dan diturunkannya padaku wahyu”. (H.R. Muslim)

Sunnah-Sunnah (Haiat) Dalam Shalat


Dikutib dari kitab Matan at Taqrib karya Abu Syuja’  Bab Sunnah Haiat,

Sunnah haiat adalah amalan sunnah dalam shalat yang apabila terlupa tidak perlu dilakukan sujud sahwi. Sunnah haiat dalam mengerjakan shalat ada lima belas, yaitu:
1.    Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram, ruku’, dan i’tidal.
Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram, ruku’, dan i’tidal merupakan sunnah haiat. Bukhari (705) dan Muslim (390) meriwayatkan dari Ibnu Umar ra, dia berkata,
“Saya melihat Rasulullah Saw membuka shalat dengan takbir. Beliau mengangkat kedua tangannya ketika takbir sehingga keduanya sejajar dengan kedua bahu. Jika bertakbir untuk ruku’, beliau melakukan semisalnya. Jika mengucapkan sami’alldhu liman hamidahu, beliau melakukan semisalnya dan mengucapkan Rabbana lakal hamdu. Beliau tidak melakukannya ketika sujud dan ketika mengangkat kepalanya dari sujud.”